Doa Malam Lailatul Qadar

Doa Malam Lailatul Qadar

Diriwayatkan dalam sebuah hadits, Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah SAW tentang waktu turunnya malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW kemudian menyebutkan bahwa malam yang lebih baik dari seribu bulan itu datang pada 10 hari terakhir Ramadhan.

Aisyah RA sang Ummul Mukminin kemudian bertanya, doa apa yang bisa dipanjatkan saat melihat malam Lailatul Qadar?

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

"Beliau berkata: Wahai Rasulullah, seandainya aku bertepatan dengan malam Lailatul Qadr, doa apa yang aku katakan?"

Beliau (Rasulullah SAW) berkata, "Katakan:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf, maka maafkan aku."

Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi dan Ibu Majah.

Doa lainnya yakni dari Buku Membumikan Al-Qur'an karya Quraish Shihab, disebutkan salah satu doa yang paling sering dibaca saat malam Lailatul Qadar yakni:

ِرَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

Rabbanaa aatina fiddunya hasanah, wa fil aakhirati hasanah wa qina 'adzaabannar.


Artinya: Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa api neraka.

Lalu kapan malam Lailatul Qadar 2020 ini?

Lailatul Qadar menurut Ustaz Adi Hidayat erat kaitannya dengan turunnya Al Quran. Para ahli tafsir dan firman Allah SWT turunnya Al Quran dari Lauful Mahfudz ke Baitul Izzah pada 17 Ramadhan.

Namun atas kehendak Allah SWT, (malam Lailatul Qadar) bisa di tahun-tahun berikutnya. Peristiwa pertama ini (malam lailatul Qadar bisa Allah gantikan, bisa dipertukarkan, bisa di malam 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan. Namun Nabi Muhammad mencontohkan agar kita berburu malam Ramadhan yakni pada 10 malam terakhir Ramadhan. Dari ba'da Isya sampai menjelang fajar.

Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, ia berkata, 'Rasulullah SAW ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, Beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." (HR Bukhari dan Muslim).