Beras Hitam Kaya Manfaat
Sering kita jumpai beras berwarna hitam di pasar atau supermarket. Warnanya memang tidak indah namun kayak manfaat. Warna hitamnya berasal dari lapisan bekatul (sering juga disebut sebagai aleuron) dan bagian bulir berasnya (rice kernel) mengandung pigmen antosianin yang berwarna unggu, dengan intensitas tinggi maka warna beras menjadi ungu pekat mendekati hitam. Beras hitam bisa menjadi sumber antosianin yang bisa berfungsi sebagai antioksidan.
Zhimin Xu, Pengajar Ilmu Pangan di University of Agricultural Center di Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat melaporkan bahwa selain antioksidannya tinggi, beras hitam juga lebih banyak mengandung serat dan vitamin E tetapi lebih sedikit mengandung gula.
Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang dikeluarkan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) beras hitam kaliumnya lebih tinggi sebanyak 105 mg dibandingkan dengan beras merah yang hanya 85 mg (pada 100 g bahan makanan). Selain itu, hasil analisis Laboratorium Pangan dan Gizi Pusat Antar Universitas (PAU) Universitas Gadjah Mada menunjukkan kadar protein beras hitam 7,88 %, lebih tinggi ketimbang beras putih yang memiliki kadar protein sebesar 6,8 %. Namun, kandungan karbohidratnya hanya 74,81%, sedikit lebih kecil dibandingkan beras putih yang 78,9%.
Berbeda dengan beras cokelat, beras hitam lebih terasa pulen dan wangi. Memang, beras hitam memerlukan air lebih banyak ketimbang beras putih dan memasak lebih lama. Usahakan untuk merendam, kemudian merebus terlebih dahulu sebelum dikukus. Untuk membuatnya lebih lembut juga harus dicampur dengan sedikit beras putih.