Fiki Naki dan Dayana di desak Cepat-Cepat Nikah

Fiki Naki dan Dayana di desak Cepat-Cepat Nikah

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gadis Kazakhstan yang viral, Dayana menulisk an curhatannya setelah ramai dijodohkan dengan YouTuber Indonesia Fiki Naki.

Bak drama percintaan di film Fiki Naki dan Dayana diharapkan banyak warganet berjodoh.
Bera wal dari pertemuan di omet TV, Fiki Naki dan Dayana dibalut dengan kisah perjodohan online.
Sayangnya hal ini berdampak pada kehidupan Dayana terus dirong-rong oleh netizen Indonesia.

Ya, warganet banyak memaksakan kehendak kepada Dayanna untuk segera menikah Fiki Naki.

Dalam unggahan terbarunya, Dayana menuliskan curahan hatinya yang berusaha untuk tetap menjadi diri sendiri tampa mengikuti kemauan seseorang.

Menurut Dayana, kebahagiaan itu hanya diri sendiri yang dapat menentukan bukan orang lain.

Sayangnya hal ini berdampak pada kehidupan Dayana terus dirong-rong oleh netizen Indonesia.

Ya, warganet banyak memaksakan kehendak kepada Dayana untuk segera menikah Fiki Naki.

Dalam unggahan terbarunya, Dayana menuliskan curahan hatinya yang berusaha untuk tetap menjadi diri sendiri tampa mengikuti kemauan seseorang.


Menurut Dayana, kebahagiaan itu hanya diri sendiri yang dapat menentukan bukan orang lain.

Sebelumnya Nama Dayana seorang gadis cantik asal Kazakhstan tengah jadi buah bibir warganet Indonesia

Gadis berusia 18 tahun mendadak viral setelah bertemu dengan Fiki Naki youtuber Indonesia.

Pertemuan keduanya yang berujung candaan akan Fiki Naki yang ingin menikahi Dayana.

Sebelumnya Nama Dayana seorang gadis cantik asal Kazakhstan tengah jadi buah bibir warganet Indonesia

Gadis berusia 18 tahun mendadak viral setelah bertemu dengan Fiki Naki youtuber Indonesia.

Pertemuan keduanya yang berujung candaan akan Fiki Naki yang ingin menikahi Dayana.

Hal itu terungkap melalui video YouTube Fiki "Dayana, Cewek Kazakhstan Yang Ngajak Aku Nikah (Part 1)".

Dalam video tersebut, Fiki berkenalan dengan dua wanita asal Kazakhstan, yakni Deriga dan Dayana melalui aplikasi Ome TV.

Kepiawaian Fiki Naki dalam berbahasa Rusia membuatnya mudah untuk berinteraksi dengan Dayana.

Hal itu terungkap melalui video YouTube Fiki "Dayana, Cewek Kazakhstan Yang Ngajak Aku Nikah (Part 1)".

Dalam video tersebut, Fiki berkenalan dengan dua wanita asal Kazakhstan, yakni Deriga dan Dayana melalui aplikasi Ome TV.

Kepiawaian Fiki Naki dalam berbahasa Rusia membuatnya mudah untuk berinteraksi dengan Dayana.

"Aku mau ke Indonesia, tapi aku belum punya uang. Aku bakal menunggu kamu (untuk bertemu)," ucap Dayana kepada Fiki Naki.

Video Lengkap Pertemuan Dayana dan Fiki Naki


Memanas, T4iwan tolak tawaran satu negara dua sistem, Ch1na: Reunifikasi harga mati

Memanas, T4iwan tolak tawaran satu negara dua sistem, Ch1na: Reunifikasi harga mati


TAIPE. T4iwan tidak dapat menerima menjadi bagian dari China di bawah tawaran "satu negara, dua sistem". Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan tegas menolak klaim kedaulatan China atas Taiwan.

China menjawab bahwa "reunifikasi" tidak bisa dihindari dan tidak akan pernah menolerir kemerdekaan Taiwan.

Dalam pidatonya setelah dilantik untuk masa jabatan keduanya yang kedua dan terakhir, Tsai mengatakan hubungan antara Taiwan dan Cina telah mencapai titik balik historis.

"Kedua belah pihak memiliki kewajiban untuk menemukan cara hidup berdampingan dalam jangka panjang dan mencegah intensifikasi antagonisme dan perbedaan," katanya.

Tsai dan partai politiknya, Partai Progresif Demokratik memenangkan pemilihan presiden dan parlemen pada Januari 2020 lalu.

"Di sini, saya ingin mengulangi kata-kata 'perdamaian, paritas, demokrasi, dan dialog'. Kami tidak akan menerima penawaran Beijing dengan 'satu negara, dua sistem'. Kami berdiri teguh dengan prinsip ini,” kata Tsai.

China menggunakan kebijakan "s4tu negara, dua sistem", yang menjamin otonomi tingkat tinggi, untuk menjalankan bekas koloni Inggris Hong Kong, yang kembali ke pemerintahan Cina pada tahun 1997. China telah menawarkan hal serupa ke Taiwan, meskipun semua partai-partai besar Taiwan telah menolaknya.

Kantor Urusan Taiwan China, menanggapi Tsai mengatakan China akan tetap berpegang pada satu negara, dua sistem - dan tidak meninggalkan ruang untuk kegiatan separatis kemerdekaan Taiwan.

"Reunifikasi adalah suatu keniscayaan sejarah peremajaan besar bangsa China,. Kami memiliki kemauan kuat, keyakinan penuh, dan kemampuan yang memadai untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah," ujarnya.

Cina memandang Tsai sebagai separatis yang bertekad pada kemerdekaan formal untuk Taiwan. Tsai mengatakan Taiwan adalah negara merdeka dan tidak ingin menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok yang diperintah oleh Beijing.

China telah meningkatkan latihan militernya di dekat Taiwan sejak pemilihan ulang Tsai, menerbangkan jet-jet tempur ke ruang udara pulau dan berlayar di kapal perang di sekitar Taiwan.

Tsai mengatakan, Taiwan telah melakukan upaya terbesar untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan yang memisahkan Taiwan dengan China.

"Kami akan melanjutkan upaya-upaya ini, dan kami bersedia untuk terlibat dalam dialog dengan China dan memberikan kontribusi yang lebih konkret untuk keamanan regional," tambahnya.

Taiwan telah menjadi sumber meningkatnya gesekan antara Cina dan Amerika Serikat (AS). Pemerintahan Donald Trump sangat mendukung Taiwan bahkan tanpa adanya hubungan diplomatik formal.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengirim ucapan selamat ke Tsai pada Selasa. Ia memuji keberanian dan visi Tsai dalam memimpin demokrasi Taiwan yang dinamis.

Kementerian Luar Negeri China mengutuk pernyataan Pompeo, dan mengatakan pemerintah China akan mengambil langkah-langkah penanggulangan yang diperlukan.

sumber : kontan.co.id/
Ini ancaman baru bagi kapal induk China: Rudal anti-kapal hipersonik buatan Jepang

Ini ancaman baru bagi kapal induk China: Rudal anti-kapal hipersonik buatan Jepang

TOKYO. Jepang saat ini tengah mengembangkan rudal anti-kapal hipersonik. Ini merupakan sebuah senjata yang dapat melaju dengan kecepatan tinggi dan dapat menimbulkan ancaman bagi kapal induk China di Laut China Timur.

Melansir South China Morning Post, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan rudal proyektil ini mampu meluncur dengan kecepatan tinggi (HVGP). Jepang berencana untuk meluncurkan versi awal rudal pada 2026, diikuti oleh versi yang disempurnakan setelah 2028.

Rudal yang tengah dikembangkan ini diprediksi mampu melakukan perjalanan lima kali kecepatan suara, yang berarti senjata itu adalah senjata hipersonik. Dengan memiliki peralatan rudal seperti, Jepang akan menjadi negara keempat dunia yang dipersenjatai dengan teknologi meluncur hipersonik, setelah China, Rusia dan Amerika Serikat.

Teknologi ini memungkinkan rudal meluncur dengan kecepatan tinggi di atmosfer atas - titik lemah untuk sistem pertahanan udara - dan melewati lintasan yang rumit, sehingga membuatnya sulit untuk dicegat dengan perisai anti-rudal yang ada.

Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, rudal pertama mereka akan fokus pada target darat, sementara versi yang ditingkatkan akan menampilkan muatan berbentuk cakar, serta peningkatan kecepatan dan jarak tembak untuk menyerang kapal permukaan besar.

Badan Akuisisi, Teknologi, dan Logistik Kementerian Pertahanan Jepang saat ini sedang mengembangkan mesin scramjet untuk memberi daya pada rudal hipersonik dengan Mitsubishi Heavy Industries yang berbasis di Tokyo.

Tetapi jangkauannya akan dibatasi sekitar 500 km (310 mil) atau kurang untuk tetap berada dalam "kebijakan berorientasi pertahanan eksklusif" Jepang.

Kementerian juga mengatakan HVGP akan membawa hulu ledak yang dapat menembus dek kapal induk.

Rudal ini dikembangkan dengan tujuan untuk pertahanan pulau-pulau terpencil di barat daya, yang mengacu pada Kepulauan Okinawa dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk kepulauan Senkaku yang disengketakan. Kepulauan Senkaku juga dikenal sebagai Kepulauan Diaoyu di China.

Rantai pulau tak berpenghuni di Laut China Timur - sekitar 420 km (260 mil) dari pulau utama Okinawa - diklaim oleh Jepang, China, dan Taiwan.

Melansir South China Morning Post, Jepang mengalokasikan dana dengan nilai total 18,5 miliar yen (US$ 172 juta) untuk penelitian rudal hipersonik dari seluruh anggaran 2018 dan 2019, dan berencana menambah 25 miliar yen (US$ 233 juta) tahun ini.

Analis militer yang berbasis di Beijing, Zhou Chenming mengatakan, jika Jepang berhasil mengembangkan senjata tersebut, hal itu bisa menjadi ancaman bagi aktivitas angkatan laut China dan mungkin berdampak pada keseimbangan strategis di wilayah yang disengketakan.

Namun dia mencatat ada penundaan dalam program senjata Jepang sebelumnya.

"Ada banyak ketidakpastian ... dari politik internal Jepang hingga perubahan kebijakan diplomatiknya, serta teknologi militer," katanya kepada South China Morning Post. "Jadi kita perlu mengawasi bagaimana program ini berlangsung selama beberapa tahun ke depan."


Kemampuan Militer Jepang Akan Ditingkatkan

Kemampuan Militer Jepang Akan Ditingkatkan


Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera dalam pertemuan di Kementerian Pertahanan di Tokyo Jumat, 26 Juli, 2013 dalam membahas Buku Putih Pertahanan (Japanese Defence Paper) menyatakan perlunya peningkatan/penguatan militer dalam menghadapi ancaman dari China, Korea Utara.

Kyodo News/AP melaporkan bahwa Pemerintah Jepang mengatakan dalam buku putih pertahanan tersebut, Jepang akan meningkatkan kemampuan pesawat intai tanpa awak (drones) atauunmanned surveillance vehicles jarak jauh, yang dapat terbang tinggi dan kemampuan amfibi pasukan marinir pertahanan pulau. Laporan disetujui Jumat (26/7) oleh Departemen Pertahanan yang akan menjadi sebuah kebijakan pertahanan jangka panjang Jepang menjelang laporan akhir yang diharapkan akan selesai pada bulan Desember tahun ini.

Peran yang lebih tegas dalam keamanan regional tersebut jika diterapkan, akan menyebabkan terjadinya perubahan besar dalam kebijakan militer yang saat ini hanya terbatas untuk membela diri, dan selama ini dilarang mampu beroperasi di zona pertempuran di luar negeri di bawah konstitusi pasifis.

Perdana Menteri Shinzo Abe menginginkan dilakukannya revisi kebijakan pertahanan yang lebih moderat untuk memberikan kebebasan dan kekuatan militer yang lebih kuat Jepang.

Baca juga:  Langit Bandung Bakal Dimeriahkan Aerobatik Udara
Jepang dilaporkan oleh media setempat merasa sangat terganggu dan terancam dengan tindakan militer China yang terus bertindak sewenang-wenang, dan setiap saat akan dapat menimbulkan situasi yang tidak terduga. AU Jepang terus mengawasi pesawat peringatan dini China yang terbang di atas perairan internasional antara selatan pulau Okinawa Jepang dan luar pulau yang relatif dekat dengan wilayah sengketa. Dalam waktu yang bersamaan, Jepang Coast Guard melaporkan munculnya empat kapal penjaga pantai China yang bersenjata didekat pulau yang disengketakan, yaitu pulau Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China.

Oleh karena itu dalam buku putih tersebut juga diusulkan menciptakan kekuatan laut dengan fungsi amfibi untuk mempertahankan pulau yang disengketakan di Laut China Timur. “Ini akan memandu fokus arah bahwa Pasukan Bela Diri harus menuju ke depan,” kata Menteri Pertahanan. Menhan Onodera menyatakan perlu meningkatkan komponen utama seperti kemampuan meningkatkan peringatan dan pengawasan dini, fungsi amfibi, transportasi yang terintegrasi, dan rudal anti balistik.

Di bawah pemerintahan sebelum Shinzo Abe, Jepang mempertajam fokus pada pulau-pulau yang disengketakan. Mengikuti pedoman pertahanan 2010, Jepang menyebar pasukannya lebih merata di seluruh negeri yaitu perubahan dari postur Perang Dingin kuno yang berfokus pada upaya membela diri terhadap invasi Soviet di Utara. Pedoman ini juga menyerukan pembentukan unit-unit militer yang bisa bergerak cepat untuk setiap masalah tempat, termasuk pulau-pulau yang diperebutkan.

Baca juga:  Perlu Satu Tahun untuk Menemukan MH370, atau Justru Tidak Ditemukan ?
Pengamat militer menyatakan karena terjadinya pemotongan anggaran pertahanan AS, negara-negara seperti Korea Selatan dan Jepang diasumsikan untuk meningkatkan peran pertahanan mereka. Kedua negara harus menerima lampu hijau dari Washington untuk melakukan belanja senjata dan memberikan sinyal yang tepat ke Beijing untuk tidak melakukan apapun dengan gegabah. Kekeliruan pembacaan signal oleh Beijing akan mengundang agresi.

Diperkirakan bahwa China kini memiliki 970 kapal perang dan pesawat tempur 2.580, Jepang hanya memiliki 141 kapal perang dan pesawat tempur 410. Jelas Jepang perlu untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut. Dari segi kualitas personil terlatih dianggap mendukung Jepang tapi itu akan berubah karena China terus meningkatkan anggaran dan teknologi persenjataannya yang lebih modern, bahkan menyaingi militer Rusia. Jepang sementara telah disetujui memiliki pesawat tempur siluman (stealth) F-35 Lightning II, Joint Srike Fighter buatan Loockheed Martin.

Jepang nampaknya akan disetujui meningkatkan perang pertahanannya, akan tetapi menurut pengamat, Jepang tidak perlu takut terhadap kemunggkinan serangan nuklir China. Persenjataan nuklir China dimiliki hanya untuk pencegahan terhadap serangan pendahuluan Rusia dan Amerika. Jepang berada di bawah payung nuklir Amerika dan dibujuk oleh AS untuk melupakan gagasan tentang pernah memiliki satu, untuk menghindari proliferasi nuklir.

sumber: https://tni-au.mil.id/kemampuan-militer-jepang-akan-ditingkatkan/
China Realisasikan Ancaman Terhadap Australia Pendorong Penyelidikan Virus Corona

China Realisasikan Ancaman Terhadap Australia Pendorong Penyelidikan Virus Corona

Beijing - China kini merealisasikan ancamannya terhadap Australia. Kemarin, China resmi menangguhkan impor dari empat pemasok daging sapi utama dari Australia.
Penangguhan itu buntut dari sikap pemerintah Australia yang gencar mendorong penyelidikan global terkait asal-usul virus Corona (COVID-19). Australia menilai perlunya dibentuk komisi untuk menyelidiki tentang bagaimana virus Corona bertransformasi dari epidemi lokal di China menjadi pandemi yang menewaskan lebih dari 286.000 orang di seluruh dunia.

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle"
     style="display:block; text-align:center;"
     data-ad-layout="in-article"
     data-ad-format="fluid"
     data-ad-client="ca-pub-8943670099506064"
     data-ad-slot="3901545088"></ins>
<script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>

Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison bahkan mencari dukungan untuk penyelidikan internasional itu dengan menelepon para pemimpin dunia seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kanselir Jerman Angela Merkel hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Hal ini membutuhkan dukungan banyak pihak dan negara untuk bersama-sama mendorong transparansi dan memastikan bahwa adanya mekanisme penyelidikan yang bisa dipercaya," kata Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne kala itu.

Upaya Australia itu pun menuai ancaman dari China. China yang geram atas sikap pemerintah Australia itu mengancam memboikot sejumlah komoditas dari Australia, seperti anggur hingga daging.

"Terserah orang untuk memutuskan. Mungkin orang-orang biasa akan mengatakan 'Mengapa kita harus minum anggur Australia? Makan daging sapi Australia?'," kata Duta Besar China untuk Australia, Cheng Jingye pada 28 April lalu.

"Jika suasana berubah dari buruk menjadi lebih buruk, orang akan berpikir 'mengapa kita harus pergi ke negara yang tidak begitu bersahabat dengan China?' Para wisatawan mungkin memiliki pemikiran ulang," imbuhnya.

Cheng juga mengancam soal aliran mahasiswa China ke universitas-universitas Australia, yang merupakan sumber pendapatan utama yang sudah terancam karena pembatasan perjalanan karena pandemi Corona.

Kini ancaman itu pun direalisasikan. Pada 12 Mei 2020 kemarin, China menangguhkan impor daging sapi dari Australia.

Untuk diketahui, keempat pemasok di Australia - tiga dari Queensland dan satu dari New South Wales - menjual sekitar AUS $ 1,7 miliar (US $ 1,1 miliar) daging sapi ke China setiap tahunnya. Mereka menghasilkan sekitar 35 persen dari total ekspor daging sapi.

Dilansir dari AFP, Selasa (12/5/2020) Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan, pengiriman daging dari empat penjagalan telah ditangguhkan karena pelanggaran "teknis kecil" terkait dengan kesehatan China dan persyaratan pelabelan sertifikat.

"Kami khawatir bahwa penangguhan tersebut tampaknya didasarkan pada masalah yang sangat teknis, yang dalam beberapa kasus mundur lebih dari setahun," kata Simon Birmingham.

"Kami akan bekerja dengan industri dan otoritas di Australia dan China untuk mencari solusi yang memungkinkan bisnis ini untuk melanjutkan operasi normal mereka sesegera mungkin," sambungnya.

Para analis mengatakan langkah itu bisa meningkatkan kekhawatiran soal kemungkinan pertikaian antara Australia dan China sebagai mitra dagang terpentingnya. Termasuk kemungkinan persoalan ini dapat meluas ke sektor-sektor penting lainnya ketika Australia tengah berjuang untuk menavigasi krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Corona.