CARA MENGATASI HAMA PENGGEREK BATANG PADI

CARA MENGATASI HAMA PENGGEREK BATANG PADI

Pengendalian hama tanaman yang Pandu farm bagikan kali ini tentang cara mengatasi hama penggerek batang padi. Tidaklah mudah mengatasi hama penggerek batang padi jika petani tidak mengetahui gejala serangan hama penggerek batang padi tersebut. Gejala hama penggerek batang padi pada fase vegetatif disebut sundep. Sundep pada tanaman padi ditandai dengan daun pupus menggulung, kuning dan akhirnya mati.

sedangkan gejala serangan hama penggerek batang padi yang terjasi pada fase generatif disebut beluk. Beluk pada tanaman padi ditandai dengan saat keluar malai maka warna malai/bulir menjadi putih, hampa dan malai mati. Sundep dan beluk sama-sama disebabkan oleh hama ulat yang memakan jaringan tanaman padi dari dalam batang padi.

Cara mengatasi hama penggerek batang padi ketika serangan hama penggerek batang padi baik itu sundep padi maupun beluk padi sudang mencapai ambang batas pengendalian maka penggunaan  obat sundep paling ampuh untuk padi tidak bisa dihindarkan.

 

Bisa Di Coba Nih! Cara Pengendalian Hama Sundep atau Beluk  Penggerek Batang Tanaman Padi

Bisa Di Coba Nih! Cara Pengendalian Hama Sundep atau Beluk Penggerek Batang Tanaman Padi


Serangan Hama
Penggerek Batang Padi atau yang biasa disebut Sudep atau Beluk merupakan hama utama pada tanaman padi, baik pada musim tanam ke 1 (rendeng) terlebih saat musim tanam ke 2. Hama ini merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi yang dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup tinggi.

Ser4ngann Hamma Penggerek Batang ini di areal pertanaman padi sangat mudah diketahui dengan tanda mati/keringnya daun padi atau munculnya malai mati berwarna putih yang bila ditarik akan mudah terlepas. Hal ini terjadi karena larva masuk kedalam jaringan sistem pembuluh tanam atau titik tumbuh tanam.

Di lapangan sendiri petani biasa menyebut serangan Hama Penggerek Batang ini dengan sebutan Sundep untuk serangan pada masa vegetatif dan Beluk pada saat malai muncul.

Kemunculan atau tand4 awal adanya Sundep bisa dilihat dari adanya ngengat Penggerek di tanaman padi. Ngengat Penggerek biasa disebut Klaper oleh para petani. Ngengat akan menempatkan telur di permukaan daun padi dan bila menetas si larva akan masuk kedalam jaringan tumbuh tanaman yang akan memakan jaringan batang sehingga membuat batang padi mengering dan mati.

Jenis Penggerek Batang Padi Di Indonesia

Hama Penggerek Batang Padi yang ditemukan di Indonesia terdiri dari 6 jenis, namun hanya 4 yang menjadi hama utama tanaman padi yaitu :

  1. Penggerek Batang Padi Kuning ( Schirpophaga incertulas )
  2. Penggerek Batang Padi Putih ( Schirpophaga innotata )
  3. Penggerek Batang Padi Bergaris ( Chilo suppressalis )
  4. Penggerek Batang Padi Merah Jambu ( Sesamia inferens )

Kapann Fase Rawan Serangan Penggerek Batang Padi

Seperti telah disebutkan diatas bahwa serangan Hama Penggerek Batang terjadi pada setiap fase tanaman padi. Serangan yang cukup dikhawatirkan adalah fase pembentukan malai ( generatif ) karena tidak ada lagi pembentukan anakan baru seperti pada fase anakan (vegetatif ).

Cara Mengendalikan Hama Penggerek Batang Padi

Pengendalia hama penggerak batang yang paling tepat mulai dari persemaian hingga fase vegetatif dengan pengamatan rutin. Pengendalian Hama Penggerak Batang ( Sundep / Beluk ) yang dilakukan setelah terjadi serangan pada ada fase bunting/generatif *tidak efektif atau dapat dikatakan terlambat.*

Pengendalian di daerah endemik serangan Hama Penggerek Batang Padi

1. Pengendalian dengan melakukan pengaturan pola tanam


Lakukan penanaman serempak pada seluruh areal/hamparan persawahan

Gilir pertanaman padi dengan palawija untuk memutus siklus hidup Hama penggerek Batang Padi Lakukan pertanaman setelah lewat populasi jumlah ngengat yang terlihat di tunggul padi, untuk langkah ini perlu dilakukan pengamatan.

 2. Pengedalian secara mekanik

Pengumpulan kelompok telur Penggerek Batang Padi pada saat masih di areal persemaian padi Menangkap ngengat Penggerek dengan lampu perangkap

Saat panen, usahakan memotong batang padi hingga pangkal batang dan kemudian dilakukan perendaman areal sawah setelahnya dengan ketinggian 10 cm

3. Pengendalian secara hayati

Pemakaian agensi hayati yang berupa Natural BVR dari awal tanam sangat efektif untuk mencegah hama sundep beluk tersebut. Natural BVR yang mengandung jamur Beuveria bassiana, dengan kandungan 10 pangkat 10 spora per gramnya mampu mencegah sundep beluk dengan tidak mematikan musuh alaminya. Jadi, dengan sekali semprot, maka hama dan penyakit pada padi serta merta tercegah dan terkendali, dengan didukung sertifikasi serta kualitas yang tidak perlu diragukan maka pemakaian Natural BVR sangat dianjurkan bagi petani dari awal tanam.

 Selain itu gunakan agensi hayati Natural Glio yang mengandung Gliocladium sp dan Trichoderma sp di awal tanam dengan di campurkan pupuk kandang atau kompos yang sudah matang.

Pemupukan yang teratur dengan menyeimbangkan unsur makro maupun mikro yang di perlukan tanaman padi.yaitu dengan pemakaian pupuk organic/kompos yang sudah matang dengan di campurkan 50% pupuk kimia yang biasa di pakai.

4. Pengendalian dengan Menggunakan Insektisida Kimia


Alternatif terakhir adalah penggunaan insektisida berbahan aktif *monokrotofos, triazofos, diklhrofos, atau karbofuran* efektif untuk menekan serangan penggerek batang padi.


Referensi :
Bulelengkab.go.id

Ilmubudidaya.com
Mitalom.com

Dedi Setiadi, S.PKP (BPP Gantar)
Penyuluh Pertanian Madya

 

Sumber : Klik Disini